Tinder memperluas jangkauan fitur video call untuk
bisa melakukan kencan online. Tujuannya untuk memberi rasa aman, terutama bagi
perempuan, saat melakukan komunikasi dengan calon pasangan. Sebab, Tinder paham
betul mengenai seramnya layanan kencan secara virtual.
Hal
ini yang menyebabkan Face to Face dikerjakan oleh tim Trust and Safety, bukan
tim video Tinder. Pengguna Tinder secara global sudah bisa menggunakan Face to
Face, di mana sebenarnya sudah diluncurkan awal tahun ini. Tinder juga telah
mengujicoba di sejumlah pasar termasuk Amerika Serikat (AS).
"Kami sangat senang mengumumkan jika fitur Face to Face
sudah diluncurkan ke komunitas global setelah menerima feedback positif dari
orang yang sudah mengaksesnya lebih awal," kata Head of Trust and Safety
Product Tinder, Rory Kozoll, seperti dilansir dari laman Techcrunch, Kamis,
29 Oktober 2020.
Ia
menambahkan jika Face to Face menambah daftar fitur yang telah dikembangkan dan
berfokus pada keselamatan para pengguna saat berkencan. Beberapa di antaranya
adalah verifikasi foto, safety Center dan teknologi deteksi pesan ofensif.
Face
to Face juga nampaknya menjawab untuk aktivitas kencan virtual di tengah
pandemi COVID-19. Di kebanyakan wilayah dunia saat ini dilakukan pembatasan
sosial yang membuat masyarakat sulit bertemu satu sama lain.
Mungkin ini juga yang menjadikan Tinder melesat ke ranking terbatas
unduhan aplikasi gaya hidup tahun ini menurut laporan perusahaan survei App
Annie. Salah satu contohnya, platform ini menduduki peringkat ketiga untuk
pengguna iOS.
Sementara
itu untuk menyaingi Tinder, Facebook juga meluncurkan layanan kencan online
bernama Dating. Pengguna bisa membagikan akun Facebook dan Instagram di
profilnya.
Facebook
juga terus memperluas jangkauan pengguna Dating, termasuk Inggris dan Eropa.
Layanan kencan online ini sudah diluncurkan sejak tahun lalu dengan peluncuran
di Bogota, Kolombia dan sekarang sudah ada di 20 negara.
Posting Komentar